Kamis, 18 Desember 2014

Biaya operasional mahal

Penjualan pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta, mengalami penurunan hingga 80 persen dibandingkan waktu yang sama pada tahun lalu pasca kebakaran.

"Sejak Pasar Senen terbakar penjualan hancur, dulu satu hari bisa sampai Rp1 juta per hari, sekarang cuma Rp200 ribu," kata pedagang pakaian bekas bapak ali di Pasar Senen, Jakarta

Hingga menjelang siang hanya sejumlah kios pakaian bekas yang dikunjungi pembeli, selebihnya hanya satu dua orang saja yang lewat.

Sementara, sejumlah pedagang tampak memainkan telepon seluler dan mengobrol dengan sesama pedagang lainnya sambil sesekali menyapa calon pembeli. 

Ia mengatakan pascakebakaran yang menghanguskan Blok III Pasar Senen pada 25 April, sekitar 2.000 pedagang pakaian bekas dipindahkan ke lokasi penampungan sementara di depan Blok III.

Menurut bapak ali, kondisi pedagang pun makin tertekan dengan biaya operasional yang harus dibayar setiap harinya.

"Dalam satu hari kami harus bayar biaya penitipan barang  Rp15 ribu per bal, sewa lokasi Rp40 ribu, uang kebersihan Rp5 ribu dan biaya listrik Rp150 ribu per bulan," ujarnya.

"Bisa dibayangkan penjualan saat ini rata-rata hanya Rp200 ribu, terkadang kurang, ibarat kata sudah jatuh tertimpa linggis pula pedagang di sini," katanya menceritakan keprihatinan yang dialami.

Bapak ali merupakan salah seorang pedagang yang kiosnya ikut terbakar dan mengalami kerugian sebesar Rp300 juta karena tidak ada satu pun dagangan yang bisa diselamatkan.

Untuk berdagang kembali ia harus mulai dari nol dengan menjual kaus layak pakai yang diambil dari grosir dengan harga Rp25 ribu hingga Rp50 ribu.



Penulis : Umar Zulkarnain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar