Senin, 08 Desember 2014

Pengemis Pun Butuh Perhatian Pemerintah, Bukan Malah Tutup Mata

Jakarta – Nasib seorang pengemis, Wardiman (45) yang setiap hari mengemis disetiap sudut lampu merah dan jembatan penyebrangan. Orang tua  berwajah kuyu ini tengah menggelantangkan tangannya kepada seorang pengendara motor dan mobil di sudut lampu merah yang menyala, dan menggelantangkan tangannya kepada seorang pejalan kaki di setiap jembatan penyebrangan. Panas terik matahari yang menyengat kulitnya sama sekali tidak menjadi halangan baginya untuk tetap terus meminta belas kasihan.
Kenyataannya, mereka melakukan hal itu hanya karena tuntutan hidup, butuh uang, butuh makan, butuh pakaian, sebab mereka juga manusia memiliki perut, sama seperti orang lain.
Lalu kenapa. Sehingga mereka selalu mejadi sasaran dan objek serta dipandang sebelah mata, hanya karena mereka peminta-minta.

Harusnya pemerintah perlu memerhatikan nasib pengemis dengan cara memberikan berbagai keterampilan untuk dapat mereka gunakan dalam mencari nafkah dan tidak perlu lagi meminta-minta di jalanan. (08/12/2014)
 Penulis : Sigit Dimas Pamungkas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar