Jakarta – Nasib seorang pengemis, Wardiman
(45) yang setiap hari mengemis disetiap sudut lampu merah dan jembatan
penyebrangan. Orang tua berwajah kuyu ini tengah menggelantangkan tangannya
kepada seorang pengendara motor dan mobil di sudut lampu merah yang menyala,
dan menggelantangkan tangannya kepada seorang pejalan kaki di setiap jembatan
penyebrangan. Panas terik matahari yang menyengat kulitnya sama sekali tidak
menjadi halangan baginya untuk tetap terus meminta belas kasihan.
Kenyataannya, mereka melakukan hal itu hanya
karena tuntutan hidup, butuh uang, butuh makan, butuh pakaian, sebab mereka
juga manusia memiliki perut, sama seperti orang lain.
Lalu kenapa. Sehingga mereka selalu mejadi
sasaran dan objek serta dipandang sebelah mata, hanya karena mereka
peminta-minta.
Harusnya pemerintah perlu memerhatikan nasib
pengemis dengan cara memberikan berbagai keterampilan untuk dapat mereka
gunakan dalam mencari nafkah dan tidak perlu lagi meminta-minta di jalanan.
(08/12/2014)
Penulis : Sigit Dimas Pamungkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar